Strategi
adalah salah satu faktor terpenting yang memiliki pengaruh besar dalam setiap
aktivitas kehidupan. Begitu juga pada olahraga permainan bola voli, strategi
menjadi salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan. Setiap kali akan
melakukan sebuah pertandingan, setiap tim pasti sudah terlebih dahulu
mempersiapkan strategi mereka masing-masing. Bahkan, strategi juga selalu
digunakan dalam setiap pertandingan latihan. Strategi merupakan rancangan
langkah-langkah yang sudah diprogram atau direncanakan, yang akan dilakukan
ketika mengikuti sebuah pertandingan.
B. SPESIALISASI PEMAIN
Pada
setiap tim bola voli, ada 5 posisi yang wajib diisi oleh pemain. Sesuai dengan
posisi tersebut, maka setiap pemain memiliki peran yang harus dijalankan
masing-masing. Meskipun pada dasarnya setiap pemain harus mampu memainkan peran
pada setiap posisi, namun masing-masing pemain memiliki spesifikasi tersendiri.
Ke-5 posisi yang terdapat pada permainan bola voli tersebut adalah setter, left
side hitter atau outside hitter, middle hitter atau middle blocker, right side
hitter, dan libero.
a. Setter
Setter
adalah pemain yang dispesialisasikan untuk mengatur bentuk penyerangan. Bola
kedua setelah pass akan di set oleh setter, kemudian ia akan menempatkan bola
di udara agar dapat di spike oleh attacker. Dengan demikian, setter dan
attacker harus mampu menciptakan kerjasama dengan baik. Setter harus memiliki
kualitas yang bagus dalam menyesuaikan arah dan tinggi bola yang akan di spike.
Selain itu, setter haruslah seorang pemain yang lincah dan mampu bergerak
dengan cepat di area permainan.
b. Libero
Jika
kita memperhatikan sebuah pertandingan bola voli, maka pada setiap tim kita
akan melihat seorang pemain yang menggunakan seragam yang berbeda dengan semua
pemain di timnya. Pemain dengan seragam yang berbeda itulah yang disebut dengan
libero. Dalam bahasa Italia, libero mempunyai arti “bebas”. Sesuai dengan nama
tersebut, maka libero adalah pemain yang dapat secara bebas mengambil alih
peran pemain yang lain. Namun, dalam sebuah pertandingan, libero tidak boleh
memiliki dua posisi atau berganti posisi. Seorang pemain yang telah diposisikan
sebagai libero, tidak boleh berganti posisi menjadi spiker atau yang lain dalam
sebuah pertandingan. Meskipun ia dapat mengambil alih peran pemain-pemain yang
lain, namun posisinya adalah tetap sebagai seorang libero sampai pertandingan
berakhir. Pada dasarnya, libero bertugas untuk menerima serangan-serangan
(spikes) yang dilakukan oleh attacker tim lawan. Berdasarkan fungsi utama
tersebut, maka seorang libero tidak harus memiliki postur tubuh yang tinggi
seperti pemain yang lain. Hal ini karena seorang libero tidak bermain di area
yang dekat dengan net. Yang paling ditekankan bagi seorang libero adalah
kualitas pass yang baik, memiliki kecepatan gerak yang tinggi, dan tentu saja
harus memiliki stamina yang baik.
c. Blocker tengah (Middle
Bolcker) atau spiker tengah (Middle Hitter)
Middle
blocker adalah pemain yang pada dasarnya bertugas menahan serangan attacker
dari tim lawan. Namun, Middle blocker ini juga dapat bertugas sebagai seorang
spiker. Biasanya, Middle blocker ini melakukan spike berupa quick hit.
d. Spiker luar (Outside
hitter)
Outside
hitter adalah seorang attacker yang melakukan spike dari sisi kiri lapangan.
Disebut “Outside hitter”, karena ketika hendak melakukan spike, pemain ini
biasanya selalu mengambil awalan dari luar garis samping lapangan.
e. Spiker Kanan (Right Side
Hitter)
Right
spike hitter adalah lawan dari Outside hitter. Pemain ini menempati posisi yang
berlawanan dengan Outside hitter, yaitu di sebelah kanan. Spike-pun dilakukan
dari sebelah kanan. Biasanya, Right side hitter adalah salah seorang pemain
yang paling banyak melakukan spike dalam sebuah pertandingan bola voli
dibandingkan dengan pemain-pemain yang lain.
C. FORMASI
4-2,
6-2, dan 5-1 adalah tiga macam formasi standar yang dikenal dalam permainan
bola voli. Untuk pertandingan pada kelas pemula, biasanya menggunakan formasi
yang pertama, yaitu formasi 4-2. Sedangkan pada permainan kelas tinggi,
biasanya menggunakan formasi 5-1. Angka-angka tersebut mengarah pada jumlah
pemain yang akan berperan sebagai spiker dan setter.
a. Formasi 4-2
Yang
dimaksud dengan formasi 4-2 adalah, pada tim tersebut terdapat empat orang
pemain yang akan berperan sebagai spiker, dan 2 orang lainnya akan berperan
sebagai setter. Pada formasi ini, setter biasanya akan melakukan set dari
posisi tengah depan lapangan. Meskipun demikian, kadang setter juga melakukan
set dari posisi depan sebelah kanan lapangan. Dengan menggunakan formasi ini,
maka sebuah tim akan selalu memiliki dua orang spiker pada bagian depan.
b. Formasi 6-2
Pada
formasi 6-2 ini, ke-6 pemain dapat berperan sebagai spiker. Dan pada saat yang
sama, dua dari enam pemain tersebut juga dapat berperan sebagai setter.
Intinya, formasi 6-2 ini sama dengan formasi 4-2, yaitu akan sama-sama memiliki
4 orang pemain yang berperan sebagai spiker dan 2 orang pemain sebagai setter.
Perbedaannya, yang berperan sebagai setter pada formasi 6-2 ini adalah pemain
yang berada pada barisan belakang. Pemain belakang akan masuk ke depan untuk
menjadi setter.
c. Formasi 5-1
Pada
formasi 5-1, hanya ada satu orang pemain yang akan bertindak sebagai setter.
Ketika setter berada di posisi depan (baris depan), makan tim tersebut akan
memiliki 2 orang pemain yang akan berperan sebagai spiker. Sedangkan ketika
setter berada di barisan belakang,maka tim tersebut akan memiliki 3 orang
pemain yang akan berperan sebagai spiker.
Sumber: Strategi Permainan Bola Voli
Sumber: Strategi Permainan Bola Voli
ARTIKEL TERKAIT:
0 comments:
Posting Komentar